Monday, August 19, 2019

Pesan Buat Masa Lalu

Dear masa lalu.
Jangan kaget, aku hanya ingin menyapa. Siapa yang merawatmu selama ini? Khawatir jika engkau berdebu. masihkah kau seperti dulu? Aku disibukkan dengan masa kini dan impian masa depan. Tenang saja, aku takkan melupakanmu. Aku hanya mungkin akan jarang menengokmu, tapi tak berarti aku melupakanmu. Takan pernah.
Dear masa lalu.
Aku hanya ingin menyapa. Terimakasih pernah ada. Terimakasih pernah menjadi bagian perjalananku. Sedih dan bahagia kisahmu menjadi penguat langkahku di masa kini. Bukankah masa kini adalah hasil rentetan perjalanan masa lalu? Maka itu aku berterima kasih.
Hai masa lalu.
Aku pernah bahagia, tertawa, juga jatuh, dan sakit hati. Tapi sudah kusimpan semua cerita dalam sebuah kotak kenangan, yang kunamakan masa lalu. Ya kamu. Ruangmu mungkin kini gelap, aku pasti akan sering kembali melihat ruangmu, walau hanya sebentar. Aku takkan lama-lama, sekadar melihat lagi seperti apa jalan yang kulalui dulu, merasakan lagi deru angina di daerahmu, agar aku bisa belajar lagi jika saja masa kiniku aku lupa atau mungkin lalai menjaga langkah.
Dear masa lalu,
Lihatkah kau bagaimana aku di masa kiniku? Bagaimana menurutmu? Semoga kau bangga. Sebab apapun yang kucapai, adalah karena semua pelajaran di masa lalu begitu membekas dan mampu membentukku. Aku takkan pernah melupakanmu.
Hai masa lalu.
Mari berdamai. Aku akan belajar mendewasa. Menjadi lebih tangguh di masa kini sebagai penguat langkahku dan pemantap kisahku di masa depan.

No comments:

Post a Comment